Thursday, May 23, 2019

SEKILAS MENGENAI DUNIA AUDITOR


SEKILAS MENGENAI DUNIA AUDITOR

Pekerjaan auditor eksternal
Auditor eksternal, merupakan pekerjaan yang menguji apakah suatu laporan keuangan tersaji secara wajar. Untuk melakukan uji kewajaran tersebut, kita mencocokkan apakah jumlah yang dilaporkan sesuai dengan barang buktinya di lapangan. Barang bukti tersebut bisa berupa invoices, dokumen, atau surat-surat lainnya yang memadai dan reliable (diandalkan).

Misalnya kita mau mencocokkan apakah benar PT. X memiliki jumlah utang sebesar Rp50.000.000, maka kita melakukan pengujian dengan mencocokkan bukti invoices yang merupakan utang perusahaan dengan listing klien. Apakah jumlahnya sama, ada selisih sedikit atau banyak?
Bila terdapat selisih, kita cari tahu penyebab selisihnya, apakah disebabkan oleh selisih mata uang, salah saji dari klien, atau ada faktor lainnya.

Selain itu, kita juga menganalisa apakah perusahaan mengalami masalah yang dapat mengancam going-concern (keberlangsungan)? Apakah perusahaan memiliki masalah perijinan? Apakah kontrol internal yang digunakan perusahaan telah berjalan dengan baik? Terkadang auditor eksternal juga dapat menangkap adanya indikasi fraud (kecurangan) pada perusahaan.

Setelah kita yakin laporan keuangan yang disusun oleh klien tersaji secara wajar, auditor akan memberikan opini mengenai kewajaran laporan keuangan klien. Biasanya yang memberikan opini dan menandatangani laporan audit adalah partner di KAP tersebut.

Secara umum Auditor dibagi menjadi 2 macam, yaitu auditor eksternal dan auditor internal. Auditor eksternal tidak bekerja untuk suatu perusahaan selain KAP itu sendiri sedangkan auditor internal bekerja untuk suatu perusahaan. Auditor eksternal bisa melakukan audit atas laporan keuangan, compliance, atau audit khusus, sedangkan auditor internal biasanya mengaudit compliance dan tidak mengaudit laporan keuangan.

Syarat-syarat menjadi auditor eksternal adalah minimal pendidikan S1 untuk jurusan akuntansi, IPK min. 3.00, lalu lulus tes dan wawancara. Memiliki kemampuan berbahasa Inggris lisan dan tulisan dengan baik adalah syarat yang wajib dipenuhi.

Auditor eksternal memiliki kode etik, Auditor eksternal biasanya memegang informasi yang rahasia dan penting suatu perusahaan. Jika seorang auditor tidak mematuhi kode etik dan menyalahgunakan informasi tersebut untuk keuntungan dirinya sendiri, hal tersebut akan merugikan banyak pihak. Salah satu kode etik yang harus dipatuhi oleh auditor eksternal adalah independensi. Artinya, seorang auditor harus menempatkan dirinya untuk tetap netral dan tidak memihak pada salah satu pihak sehingga dapat memberikan penilaian yang objektif (tidak bias). Jika seorang auditor tidak independen, maka bisa terjadi masalah seperti halnya skandal Perusahaan Enron yang terkenal di AS ataupun skandal PT. Great River di Indonesia.

Auditor ibarat seorang quality control. Kita harus memastikan apakah perusahaan ini benar-benar mempunyai aset sebesar sekian, utang sebesar sekian, dan apakah perusahaan ini benar-benar memiliki going-concern (keberlangsungan) yang baik? Apabila klien kita sedang menghadapi suatu masalah dan masalah terkait going-concern (misalnya terancam bangkrut), hal tersebut akan berpengaruh terhadap opini audit yang akan diberikan.

Inilah 5 opini audit :
1.     Wajar tanpa modifikasi, yaitu opini terbaik bahwa laporan keuangan perusahaan telah tersaji secara wajar dan tidak memiliki masalah going-concern.
2.     Wajar dengan penjelasan tambahan, yaitu opini bahwa laporan keuangan perusahaan telah tersaji secara wajar tetapi ada penjelasan tertentu yang perlu diperhatikan.
3.     Wajar dengan pengecualian, yaitu opini bahwa laporan keuangan perusahaan tersaji secara wajar, tetapi ada pembatasan pada lingkup tertentu.
4.     Disclaimer, yaitu opini bahwa laporan keuangan perusahaan mengalami salah saji yang material.
5.   Adverse, yaitu auditor tidak dapat memberikan opini atas laporan keuangan perusahaan. Hal ini bisa disebabkan oleh kurangnya independensi auditor, terlalu banyaknya pembatasan lingkup ruang kerja sehingga kurangnya informasi yang didapat, atau faktor- faktor lainnya.

Auditor bekerja untuk pihak ketiga, yaitu para investor, pemegang saham, masyarakat, dll. Mereka akan menggunakan laporan keuangan perusahaan sebagai bahan untuk membuat keputusan, seperti apakah mau berinvestasi di PT. X, apakah PT. X layak diakuisisi, dsb. Peran auditor yaitu memastikan bahwa laporan keuangan perusahaan tersebut telah tersaji secara wajar sehingga dapat diandalkan untuk membuat keputusan.

Langkah-langkah yang perlu diperhatikan jika ingin menjadi Auditor
Pertama, kita harus memiliki niat dan tujuan dalam audit, misalnya menambah pengalaman, ilmu, ataupun uang (gak munafik, inilah tujuan setiap orang bekerja).

Kedua, pahami yang kita kerjakan, jangan cuma mengikuti format working paper tahun lalu. Nanti kita seperti robot, bisa kerja tapi tidak mengerti apa yang dikerjakan!

2 comments:

  1. Kok postingannya pada "no title".

    Di bagian atas postingan tidak dikasih judul ya mbak?

    ReplyDelete

SIKLUS AKUNTANSI

Siklus Akuntansi adalah proses aktivitas yang dimulai dari analisis dan pencatatan transaksi bisnis serta berakhir dengan persiapan untuk ak...